Referensi Hal Bermanfaat Untuk Pembaca

Tips Menghadapi Induksi Persalinan

Susanti Blog - Induksi adalah proses untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi dengan tujuan mempercepat kelahiran atau proses persalinan. Prosedur ini tidak dapat di lakukan sembarang karena mengandung lebih banyak resiko di bandingkan persalinan normal.

obat induksi persalinan

Alasan terjadinya proses induksi yaitu, karena si ibu mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes yang kadar gulanya sudah tidak bisa terkontrol. Cara yang bisa menyelamatkan nyawa sang ibu yaitu dengan cara kelahiran. Selain itu pada keadaan ibu yang mempunyai riwayat penyakit herpes, jika persalinan sudah hampir tiba, dan ibu menginginkan persalinan pervaginam maka keadaan ini boleh diinduksi. Persalinan pervaginam dengan herpes yang aktif sangat berbahaya bagi sang bayi.

Ibu yang hamil tidak merasakan adanya kontraksi atau his. Padahal kehamilannya sudah memasuki usia sembilan bulan lewat dan sudah memasuki tanggal perkiraan melahirkan. Adapun keadaan yang dapat mengancam keselamatan sang janin jika terlalu lama berada di dalam kandungan, di antaranya air ketuban sedikit, IUGR (intrauterine growth retardation-hambatan pertumbuhan janin), atau janin sudah lewat waktu.

Alasan lainnya yaitu, selaput ketuban telah pecah sekitar 10 % kehamilan akan mengalami pecah ketuban sebelum kontraksi. Jika hal itu terjadi, ibu dan bayi akan beresiko terhadap infeksi. Usahakan bayi segera lahir setidaknya 24 jam setelah ketubah sudah pecah. Selain itu, akibat janin lewat waktu maka akan meningkatkan resiko komplikasi pada bayi. Maka dari itu, proses induksi persalinan sangat di butuhkan.

Ada dua teknik cara yang dilakukan dokter untuk melalui proses induksi, yaitu:

1. Kimia

Ibu diberikan obat-obatan khusus, ada yang di minum, di masukan ke dalam vagina, dan dengan cara di infuskan. Biasanya dengan cara itu di lakukan ibu akan langsung merasakan kontraksi.

2. Mekanik

Cara ini dilakukan dengan beberapa metode, seperti stripping, pemasangan balon keteter di mulut rahim, serta memecahkan ketuban saat persalinan sedang berlangsung.

Adapun resiko yang dihadapi saat proses induksi adalah :

  • Adanya kontraksi rahim secara berlebih itulah sebabnya induksi harus diawasi dengan ketat oleh dokter. Jika ibu merasa tidak tahan dengan rasa sakitnya biasanya tim dokter langsung menghentikan proses induksi dan langsung melakukan operasi caesar.

  • Janin akan merasa tidak nyaman sehingga dapat membuat bayi mengalami gawat janin, itu lah sebabnya selama proses induksi berlangsung dokter akan memantau gerak janin melalui CTG/kardiotopografi. Bila dianggap terlalu berisiko, maka proses induksi dihentikan.

  • Emboli, meski kemungkinannya sangat kecil namun harus tetap di waspadai. Emboli terjadi akibat air ketuban yang pecah dan masuk ke dalam pembuluh darah dan menyangkut ke paru-paru atau di otak ibu. Bila hal ini sampai terjadi dapat merenggut nyawa sang ibu.

  • Dapat merobek bekas jahitan caesar. Hal ini terjadi kepada ibu yang sudah pernah menjalanin caesar dan selanjutnya ingin persalinan normal
Adapun tips yang bisa ibu lakukan ketika menghadapi proses persalinan normal melalui induksi, yaitu, Yang paling utama ibu harus bersikap rileks. Ketika sudah terjadi kontraksi dan sambil menunggu pembukaan, ibu bisa melakukan mengatur pernafasan, jangan tahan rasa mules karena rasa mules akan membantu datangnya kontraksi, dan selalu ikuti apa yang diperintahkan oleh bidan/dokter.

Mintalah kepada suami untuk memijat punggung hingga pinggang secara perlahan-lahan. Ingat selalu hal yang paling bagus untuk dilakukan yaitu dengan cara berdoa dengan ikhlas kepada sang pencipta agar selalu diberi keselamatan serta kemudahan dalam proses persalinan.



0 komentar:

Posting Komentar